Cara Presentasi – Berbicara di depan umum atau khalayak ramai merupakan hal yang cukup mudah. Namun masih banyak orang yang merasa bahwa hal itu cukup sulit untuk dilakukan. Hal itu karena mereka tidak percaya diri dan kurang terbiasa melakukannya. Berbicara di depan umum juga bisa disebut dengan presentasi atau public speaking. Sebuah penelitian di AS menyatakan bahwa satu dari Sembilan ketakutan yang terjadi pada seseorang adalah berbicara di depan umum. Gambar dibawah menunjukkan tingkat ketakutan seseorang terhadap sesuatu.
Cara Presentasi – Dari persentase gambar diatas, tingkat ketakutan seseorang tertinggi terletak pada public speaking (berbicara di depan umum). Banyak orang yang lebih memilih menjadi pendengar setia daripada aktif menyampaikan sesuatu atau presentasi. Sebelum menginjak lebih jauh, alangkah baiknya jika kita tau dulu apa itu presentasi.
Presentasi merupakan suatu bentuk kegiatan penyampaian atau penyajian tentang suatu informasi di hadapan banyak orang yang dilakukan dengan cara berbicara. Informasi yang dimaksud dapat berupa materi, ide atau gagasan, motivasi, promosi, dan sebagainya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang takut untuk presentasi, salah satunya adalah kekhawatiran mereka tentang apa yang akan disampaikan tidak mendapat respon baik dari para audiens. Untuk itu ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh presenter (Orang yang melakukan prentasi) agar menarik perhatian audiens ketika sedang berpresentasi:
- Opening
Cara Presentasi – Opening merupakan bagian awal untuk memulai suatu presentasi. Dalam opening sebisa mungkin membuat audiens untuk tertarik terhadap apa yang akan kita sampaikan. Kesan pertama opening bisa menentukan apakah presentasi kita menarik atau tidak.
Jika opening nya bagus, audiens akan tertarik pada presentasi kita. Tapi jika dari opening saja sudah tidak ada kesan, kemungkinan audiens juga akan malas dengan presentasi kita. Untuk itu perlu dilakukan beberapa trik dalam opening, diantaranya:
a. Pernyataan yang Mengejutkan. Pernyataan yang tidak disangka sangka oleh audiens dan membuat audiens penasaran. Misalnya saja, “Saya menyesal sekarang berada di tempat ini. Kenapa gak dari dulu saja, kok baru sekarang bisa bertemu dengan para audiens luar biasa yang hadir saat ini”.
b. Pembukaan yang Misterius. Ini bisa dilakukan dengan mengajak salah seorang audiens untuk melakukan apa yang kita minta. Misalnya saja meminta audiens untuk memilih kotak atau kantong yang berisi tulisan dan memintanya untuk tidak membuka sebelum ada perintah dari kita.
c. Kejadian Dramatis. Kejadian dramatis dapat dilakukan dengan kita menceritakan sebuah pengalaman atau kisah dari orang lain yang bisa membuat audiens tersentuh sehingga tertarik untuk meendengarkan presentasi kita.
- Verbal dan Non Verbal Presentation
Merupakan cara penyampaian materi secara tertulis atau secara lisan kepada audiens. Hal yang dapat dilakukan ketika verbal presentation adalah :
a. Bahasa Positif. Maksudnya adalah menggunakan bahasa secara baik dan benar serta sesuai dengan para audiens yang hadir.
b. Menikmati saat Bicara. Penyampaian materi yang disampaikan kepada audiens tidak tergesa gesa dan tenang agar apa yang disampaikan mudah dipahami.
c. Menggunakan Bahasa “Kita” sebagai Kata Ganti. Kata “Kita” dianggap lebih sopan karena dengan menggunakan “Kita” menunjukkan bahwa posisi audiens dan penyaji adalah sama, sehingga tidak ada yang lebih tinggi atau yang lebih rendah pengetahuannya.
d. Berbicara sesuai dengan Minat Audiens. Usahakan memilih topic yang sesuai dengan minat audiens agar lebih memudahkan untuk menarik minat audiens.
e. Fokus Pada Agenda Acara. Hal ini berkaitan dengan waktu. Penyampaian materi juga harus memperhatikan waktu yang telah ditentukan sebelumnya agar agenda yang lain juga bisa berjalan dengan baik.
f. Intonasi Variatif. Intonasi suara juga harus diperhatikan, ada saatnya harus menggunakan suara tinggi, sedang, rendah, kasar, ataupun halus sesuai dengan kalimat dan kata yang disampaikan.
Selain verbal presentation ada juga yang namanya non verbal presentation, yaitu lebih mengarah kepada bagaimana bahasa tubuh kita ketika sedang presentasi. Agar kita tidak terkesan canggung ketika berada didepan audiens, mka perlu melakukan beberapa tips, seperti:
a. Penampilan Rapi dan Menarik. Hal pertama yang dilihat oleh audiens adalah bagaimana penampilan seseorang penyaji ketika presentasi. Untuk itu berpenampilan rapi dan menarik sangat diperlukan,tetapi sesuai dengan porsinya saja alias tidak berlebihan.
b. Sikap antusias. Sikap ini sangat diperlukan bagi seorang penyaji untuk bisa membangun semangat audiens untuk mengikuti presentasi yang kita sajikan.
c. Gerak Tubuh dan Sosok Postur Luwes. Ketika menjelaskan, penyaji tidak hanya berdiam diri di satu tempat tetapi dapat melakukan sedikit gerakan agar tidak terlihat kaku. Misalnya saja berjalan jalan kecil dari satu tempat ke tempat lain atau maju dan mundur diantara audiens, atau bisa juga dengan memainkan gerak tangan agar trlihat lebih rilex dlam menyampaikan.
d. Kontak Mata Merata. Usahan ketika sedang presentasi, penyaji melihat semua audiens tanpa terkecuali. Jangan hanya tertuju pada satu arah saja. Karena hal itu akan membuat audiens yang lain tidak dihargai.
e. Senyum dan Ramah. Selama menyampaikan materi sangat dianjurkan untuk senyum dan bersikap ramah. Karena dengan senyum berarti kita menikmati menghargai audiens. Bukan malah memasang raut wajah jutek yang akan membuat audiens malas untuk melihatnya.
- Handling Question
Ketika sedang menanggapi pertanyaan dari audiens, ada beberapa tips yang perlu dilakukan oleh penyaji:
a. Thank You (Terimakasih). Maksudnya penyaji menyampaikan terimakasih kepada audiens atas pertanyaannya dan memuji pertanyaan audiens.
b. Repeat The Question (Mengulangi Pertanyaan). Setelah menyampaikan teimakasih, penyaji membacakan kembali atau mengulangi pertanyaan audiens untuk memastikan.
c. Answer The Question (Menjawab Pertanyaan). Setelah selesai membacakan ulang pertanyaan, penyaji menjawab pertanyaan audiens sesuai dengan apa yg telah disampaikan.
d. Confirm (Mengkonfirmasi). Maksudnya adalah menayakan kepada audiens apakah merasa cukup ataukah masih merasa kurang dengan jawaban yang diberikan oleh penyaji.
e. Thank You (Terimakasih). Setelah itu penyaji menyampaikan terimakasih kembali kepada audiens atas pertanyaan yang diberikan.
- Closing
Untuk menutup atau mengakhiri suatu presentasi dengan baik, perlu kiranya penyaji menyampaikna beberapa hal, yaitu:
a. Mengulang Pokok Bahasan yang Penting. Ulangi kembali pokok bahasan yang dianggap penting agar lebih diingat oleh audiens.
b. Gunakan pernyataan yang memotivasi. Tujuannya untuk memotivasi audiens seperti misalnya “Anda hari ini adalah hasil anda 5 tahun lalu. 5 tahun lagi adalah anda hari ini.”
c. Gunakan sebuah kutipan / cerita / tayangan. Untuk menutup presentasi, penyaji juga bisa memutar video yang berkaitan dengan tema presentasi atau video tentang motivasi kehidupan.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan ketika sedang berbicara di depan umum. Setidaknya kita tidak merasa gerogi dan bisa mengurangi tingkat ketakutan terhadap kegiatan berbicara di depan umum.
Namun, ada sedikit tambahan tips untuk melancarkan presentasi yang akan dilakukan. Yang pertama, buatlah power point semenarik mungkin, yang kedua berdoa lah sebelum memulai presentasi, dan yang terakhir lakukan cara presentasi yang sudah dijelaskan diatas. InsyaAllah hasilnya akan baik.
Sekian dari saya, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Sedikit kata-kata mutiara dari saya.
“Jangan jadi biasa karena itu aman, jadilah berbeda karena itu nyaman – Kinay, 2018”.