Jenis dan Keuntungan Keberadaan E-Commerce di Indonesia

Jenis dan Keuntungan Keberadaan E-Commerce di Indonesia

Dulu, internet digunakan oleh kita mungkin hanya sebatas untuk berkomunikasi dengan orang lain yang posisinya jauh untuk bertatap muka, misalnya kedua pasangan kekasih yang saling kontak menggunakan media sosial karena mereka dalam posisi LDR (Long Distance Relationship) disebabkan suatu keadaan seperti karena pekerjaan atau memuntut ilmu.

Tapi sekarang, tak hanya untuk berkomunikasi saja melainkan untuk kegiatan berdagang secara online. Nah, sekarang apa sih yang ada di pikiran kalian ketika mendengar e-commerce?. Pastinya sebagian besar di pikiran kalian otomatis tertuju pada 2 kata yaitu elektronik dan berdagang.

Baca Juga: Teknik Dropship dalam Berjualan Online

Cara Presentasi Yang Baik dan Benar di depan Audience UmumCara Presentasi Yang Baik dan Benar di depan Audience UmumCara Presentasi Yang Baik dan Benar di depan Audience UmumCara Presentasi Yang Baik dan Benar di depan Audience Umum

Yap, Kinay pun berpikiran serupa. Nah, daripada pikiran mengira-ngira gak jelas dan melayang-layang gak karuan kayak hubungan kita yang gak jelas dan gak karuan mau dibawa kemana wkwk, yuks langsung baca pembahasan dibawah mengenai pasar digital!.

Jenis dan Keuntungan Keberadaan E-Commerce di Indonesia

Apa yang dimaksud E-Commerce?

Seperti yang kalian pikirkan tadi gaes, e-commerce terdiri dari dua kata yaitu E itu berarti Elektronik, sedangkan Commerce itu memiliki arti perdagangan. Jika menggabungkan dua kata tadi maka dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah perdagangan yang dilakukan menggunakan elektronik sebagai medianya.

Lebih jelasnya, e-commerce ini merupakan tempat dimana seseorang melakukan kegiatan jual-beli dengan menggunakan media elektronik yang terhubung dengan internet tanpa harus tatap muka diantara keduanya (pembeli dan penjual). Pembeli dengan gampang mencari barang yang disukai dan ingin dibeli (karena disukai belum tentu ingin dibeli, kalau sudah ingin dibeli berarti sudah disukai, wkwk) tanpa harus datang ke toko.

Begitupun dengan penjual yang tidak perlu mengeluarkan keringat dan tenaga dalam menjual dagangannya, semuanya bisa ia lakukan dengan duduk-duduk santai, bahkan tiduran pun juga bisa. E-commerce ini memberikan kemudahan bagi para penggunanya.  Jadi, pengertian simpelnya e-commerce merupakan tempat jual-beli secara online.

Penyebab munculnya e-commerce?

Sesuatu muncul itu pasti ada penyebabnya atau alasannya, seperti halnya mencintai seseorang, pasti ada suatu hal yang membuat seseorang tersebut menjadi spesial atau berbeda dibandingkan dengan orang lain, entah itu dari fisik atau hati.
Jadi, jika ada yang bilang kalau cinta itu gak butuh alasan, halah itu bohong, jangan percaya, wkwkw. Seperti halnya mencintai, munculnya e-commerce pun ada alasannya atau penyebabnya. Tidak mungkin e-commerce muncul tanpa sebab. Lalu, apa saja penyebabnya, yuk simak langsung dibawah ini:

1. Berkembangnya Internet

Internet menjadi urutan pertama dari penyebab munculnya e-commerce menurut Kinay. Kenapa? karena internet merupakan akar dari segala kemajuan teknologi dan informasi. Dengan adanya internet, segala kegiatan yang ada dibuatnya menjadi lebih mudah, praktis dan hemat biaya untuk dilakukan.

Bayangkan mereka-meraka yang dulu berkomunikasi menggunakan surat, pasti lama banget nunggu suratnya sampai dan belum lagi menunggu balasan darinya, berbeda dengan sekarang jika ingin berkomunikasi dengan orang lain yang posisinya jauh pun bisa, bahkan dengan adanya internet, bisa menggunakan video call, membuat yang jauh serasa ada didepan mata.

Beralih ke bidang lainnya, ojek pun sekarang ada yang online, mengguna aplikasi yang terhubung dengan internet dalam mengambil orderan penumpang. Adanya internet tidak menutup kemungkinan terjadinya kegiatan jual-beli secara online, makin praktis nih kita bisa jual atau beli barang dimanapun dan kapanpun sesuai kenginan kita dengan mudah dan santai Semua kemajuan-kemajuan yang terjadi saat ini berkat munculnya internet di dunia khususnya di Indonesia.

Jadi, tokoh utama yang menyebabkan munculnya e-commerce adalah internet gaes, meskipun kita punya barang elektronik tapi tak terhubung dengan internet, ya sama aja bohong.

2. Smartphone Mudah didapat dengan Harga yang Relatif Murah

Di urutan kedua ada si Smartphone, memang benar handphone yang biasa mungkin masih bisa mengakses internet tapi dalam hal layanan dan fitur-fitur yang ada, smartphone lah yang paling canggih dan paling bisa memaksimalkan dalam penggunaan internet. Jika ada yang bertanya, kenapa smartphone, kenapa tidak laptop atau notebook?

Kinay memilih smartphone sebagai alasan karena smartphone mudah dibawa kemana-mana berbeda dengan laptop yang meghabiskan ruang dalam membawanya dan agak susah saat dibawa kemana-mana. Smartphone pun dalam harga lebih terjangkau oleh masyarakat dibandingkan dengan laptop.

Harga-harga smartphone saat ini kebanyakan menawarkan harga yang relatif murah dengan spesifikasi yang lumayan tinggi misalnya dengan uang 1 juta bisa membeli smartphone yang mmemiliki RAM 2gb, lumayan bukan? Mantap soul boskuh. Dengan harga smartphone yang relatif murah, tidak menutup kemungkinan jumlah pembelian smartphone akan tinggi, maka hal ini akan membuat pengguna smartphone semakin tinggi juga.

Ketika pengguna smartphone tinggi, maka akan membuat penggunaan internet akan tinggi pula. Jadi, pada akhirnya harga media elektronik atau smartphone  yang relatif murah akan memunculkan e-commerce, karena dalam pasar digital, penjual dan pembeli dalam melakukan kegiatan berdagangnya pastinya harus menggunakan media elektronik yang terhubung oleh internet.

3. Jumlah Penduduk dan Penggunaan Smartphone

Selanjutnya di urutan ketiga ada jumlah penduduk dan lamanya penggunaan smartphone dalam satu hari. Yang pertama kita bahas jumlah penduduk yang ada di Indonesia, pada tahun 2018 jumlah penduduk di Indonesia mencapai sekitar 265 juta berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan untuk klasemen sementara jumlah penduduk terbanyak di dunia, Indonesia berada di posisi ke 4 setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

Faktor jumlah penduduk berbanding lurus dengan keberadaan munculnya e-commerce di Indonesia, kenapa? karena semakin banyak jumlah penduduk di suatu negara maka pengguna internet di suatu negara tersebut juga tinggi. Dan kenapa Kinay berpikiran pengguna internet juga ikutan tinggi? Simpel aja, dengan keadaan kehidupan sekarang berbeda dengan masa lalu, masa sekarang lebih modern, mau tidak mau diri ini harus mengikuti perkembangan zaman, jika kita tidak mengikuti, maka kita akan tertinggal jauh dari mereka-mereka yang memilih mengikuti arus perkembangan.

Lebih jelas, mari kita bandingkan ojek konvensional dan ojek online, menurut kalian mana yang lebih cepat mendapat pelanggan? Yaps pastinya ojek online. Yang kedua, ada lama penggunaan smartphone. Rata-rata penggunaan smartphone berkisar 5-6 jam. Wow, itu ngapain aja? Mungkin game moba push rank nurunin bintang terus mungkin wkwkw, korban moba. Atau mungkin jagain olshop? Mungkin aja wkwkwk kan pemiliki toko harus mantengin ponsel terus wkwkw atau juga nungguin balasan chat darinya yang tak kunjung ada, wkwk.
Melihat penduduk Indonesia kebanyakan menggunakan 1/4 hidupnya dalam sehari untuk mantengin ponsel mereka, hal ini pastinya akan menjadi faktor munculnya e-commerce.

4. Pemikiran Konsumtif, Mager (Males Gerak ) dan Praktis

Di urutan ke 4 lebih memfokuskan pada rata-rata pemikiran tiap individu gaes. Yang pertama kita bahas tentang perilaku konsumtif, ya tidak perlu ditanya lagi perilaku ini sering kali mengalahkan perilaku produktif kita wkwk, sebagian orang sih.
Perilaku konsumtif sangat berkaitan dengan e-commerce, kenapa demikian? Karena dalam membeli barang-barang online, kita dimanjakan dengan berbagai cara, misalnya ada diskon, harga yang lebih murah daripada beli langsung, dll yang membuat kita tergiur untuk membeli lebih dari satu barang.

Pemikiran konsumtif erat kaitannya dengan mager dan praktis, ya mager atau males gerak mah udah jadi kebiasaan kita sehari-hari, maunya apa yang kita inginkan langsung datang sendiri ke kita tanpa kita susah payah atau buang energi untuk mendapatnya, kalau ingin mendapatkan si doi mah harus tetap berjuang gaes, karena cinta butuh perjuangan, semangat buat yang cintanya bertepuk sebelah tangan wkwkw.

Jadi, masalah mager akan teratasi dengan adanya e-commerce. Sedangkan untuk pemikiran yang suka praktis, mah gak usah ditanya lagi gaes, everyones mah suka dengan hal-hal yang praktis, dan dengan adanya e-commerce semua kegiatan kita menjadi lebih praktis.

5. Prinsip Menghemat Pengeluaran dan Memaksimalkan Pendapatan

Lanjut ke urutan ke 5 gaes, anak  Fakultas Ekonomi dan Bisnis pasti tau prinsip ini wkwkw. Prinsip ini pasti dimiliki semua orang, apalagi seorang pedagang mah suatu kewajiban untuk dianut. Dimana seorang pedagang harus meminimalisir pengeluaran dengan cara tertentu yang hasilny akan mendapatkan pendapatan yang maksimal.

Bagaimana caranya? E-commerce lah salah satu solusinya, yap disini pedagang atau menjual barang dagangannya dapat menghemat pengeluaran operasionalnya atau bahkan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Seperti halnya dropshipping, kalian tau gak bagaimana sistemnya? Bagi yang belum tau, nih Kinay kasih tau, misalnya kamu sebagai penjual, tapi kamu tidak memiliki stok barang untuk dijual. Jadi, ketika ada order, maka orderan akan langsung kamu kirimkan kepada produsen atau supplier.

Oleh karena itu disini yang terlibat itu ada 3 pihak yaitu kamu sebagai penjual, produsen barang, dan pembeli. Jadi, pada intinya kemunculan e-commerce salah satunya dipicu oleh prinsip ini.

6. Potensi Pasar Digital di Indonesia Tinggi

Di urutan terakhir ada potensi pasar digital di Indonesia yang tinggi. Kenapa Kinay berpikiran demikian? Karena setelah kalian membaca penyebab kemunculan e-commerce dari urutan pertama sampai kelima diatas akan berakhir pada kesimpulan potensi pasar digital ini.
Adanya perkembangan internet yang mulai merata di Indonesia, meskipun belum sepenuhnya rata, mengakibatkan banyaknya pengguna internet, sehingga potensi padar digital di Indonesia juga tinggi. Akhir-akhir ini karena pengguna internet semakin banyak, pasar digital di Indonesia pun mulai berkembang pesat, ditandai banyaknya kemunculan berbagai marketplace atau  e-commerce, misalnya tokopedia, bukalapak, shopee, bli-bli, akulaku, dan lain-lain.

Melihat berbagai faktor yang menyebabkan potensi ini, jadi tidak heran perusahaan e-commerce sebesar Alibaba berani menyuntikkan atau menginvestasikan dananya kepada perusahaan e-commerce  di Indonesia, salah satunnya adalah Tokopedia.

Jenis-jenis e-commerce?

E-commerce memiliki bermacam-macam jenis model bisnis, tak hanya percintaan aja gaes yang memiliki banyak jenisnya seperti cinta monyet, cinta brontosaurus, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta ditinggal rabi, dan lain-lain. E-commerce memiliki 7 jenis bisnis yang harus kalian ketahui gaes, apa aja? Yuk langsung simak aja.

1. Business-to-Business (B2B)

Jenis bisnis ­e-commerce ini melayani transaksi jual-beli yang dilakukan oleh pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya atau bisa dibilang antar perusahaan. Biasanya perusahaan-perusahaan yang menggunakan model bisnis ini menggunakan email atau EDI (Electronic Data Interchange) dalam melakukan proses pembelian barang, jasa, informasi, konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal.
Menurut kamus TI EDI (Electronic Data Interchange) memiliki arti sebuah metode untuk saling tukar-menukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan komputer. Contoh situs ­e-commerce yang menggunakan model bisnis ini yaitu: PT Asaba (Aneka Sakti Bakti) atau https://www.asaba.id/ merupakan sebuah perusahaan distribusi yang bergerak dalam bidang alat-alat tulis dan peralatan kantor, PT Avesta Continental Pack atau http://avesta.co.id/id/  sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging untuk produk-produk industri farmasi, https://www.ralali.com melayani transaksi produksi industri antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil, https://www.citos.id menawarkan usaha travel agen kepada seluruh masyarakat di bidang ticketing online, dan masih banyak lagi.

2. Business-to-Consumer (B2C)

Jenis bisnis e-commerce ini melayani transaksi jual-beli yang dilakukan oleh pelaku bisnis (perusahaan atau produsen) dengan konsumen. Artinya perusahaan hanya memasarkan dan menjual produk atau jasanya sendiri kepada pelanggan atau konsumen, yang berarti konsumen disini tidak bisa menjadi penjual melainkan hanya sebagai pembeli.
Contoh situs ­e-commerce yang menggunakan model bisnis ini yaitu: https://store.asus.com menawarkan smartphone buatan asus sendiri kepada konsumen, https://giestore.com menawarkan berbagai jenis aksesoris buatan mereka, https://bhinneka.com menawarkan produk elektronik, https://berrybenka.com menawarkan berbagai produk fashion, dan lain-lain.

3. Consumer-to-Consumer (C2C)

Jenis bisnis e-commerce ini melayani transaksi jual-beli yang dilakukan oleh konsumen dengan konsumen lainnya. Artinya pemilik e-commerce jenis ini berperan sebagai pihak ketiga yang mencomblangi atau memfasilitasi konsumen dalam melakukan transaksi jual-beli diantara mereka, ups pihak ketiga? Setan dong wkwkw.
Pemilik e-commerce ini seperti memberikan tempat atau lahan atau pasar untuk para konsumen yang ingin berjualan atau yang ingin membeli barang. Jadi, disini konsumen bisa berperan menjadi dua tokoh, yaitu bisa menjadi pembeli sekaligus penjual gaes. Contoh situs ­e-commerce yang menggunakan model bisnis ini yaitu: https://tokopedia.com, https://bukalapak.com, https://shopee.co.id, https://jd.id, dan lain-lain.

4. Consumer-to-Business (C2B)

Jenis bisnis e-commerce ini merupakan kebalikan dari B2C, karena konsumen atau sekelompok individu menawarkan produk atau jasa mereka kepada perusahaan yang membutuhkannya. Misalkan konsumen menawarkan desain-desain seperti logo atau yang lainnya yang kemudian akan dibeli oleh perusahaan. Contoh situs ­e-commerce yang menggunakan model bisnis ini yaitu: https://istockphoto.com menawarkan gambar, desain, dan lainnya.

5. Business-to-Administration (B2A)

Jenis bisnis e-commerce ini melayani transaksi secara online yang dilakukan oleh pelaku bisnis atau perusahaan dengan administrasi publik atau lembaga. Pada umumnya, perusahaan yang melakukan proses transaksi atas jasa jenis bisnis ini, bisa secara langsung mendapatkannya dari pihak administrasi publik.
Namun, sebelum Perusahaan mendapatkan layanannya, perusahan diharuskan untuk mengisi sejumlah persyaratan-persyaratan tertentu dan setelah selesai barulah diteruskan dengan proses transaksi. Contoh situs ­e-commerce yang menggunakan model bisnis ini yaitu: https://pajak.go.id dan https://bpjsketenagakerjaan.go.id.

6. Consumer-to-Administration (C2A)

Jenis bisnis e-commerce ini hampir sama konespnya dengan Business-to-Administration (B2A), tapi perbedaanya adalah C2A melayani transaksi secara online yang dilakukan oleh konsumen atau individu dengan administrasi publik atau lembaga. Contoh situs ­e-commerce yang menggunakan model bisnis ini yaitu: https://bpjs-kesehatan.go.id dan https://pajak.go.id

7. Online-to-Offline (O2O)

Jenis bisnis e-commerce ini melayani transaksi  secara online yang dilakukan oleh pelaku bisnis atau perusahaan dengan konsumen, konsepnya sama dengan Business-to-Consumer (B2C), tapi letak perbedaannya adalah O2O menarik pelanggan secara online untuk membeli barang dagangannya, namun untuk mengambil atau mendapatkan barangnya setelah pembelian, konsumen diharuskan mengambilnya sendiri di toko.
Artinya jenis bisnis ini mencoba menghubungkan toko online dengan toko asli atau toko fisiknya,seperti dalam hal percintaan gaes, awal mula pendekatan untuk merebut hatinya dengan melakukan kontak virtual dengan chatting di dunia maya, lalu untuk mendapatkan hatinya secara utuh dengan cara melakukan kontak fisik atau bertemu empat mata gaes, ajak jalan gitu atau makan bersama gitu wkwk, percuma kalau pdkt nya hanya di medsos doang, lu mau pacaran sama orang atau sama hp gaes wkwkw. Contoh situs ­e-commerce yang menggunakan model bisnis ini yaitu: https://mataharimall.com.

Kelebihan dan kekurangan dari e-commerce?

Segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak ada yang namanya  sempurna, meskipun ada itu hanya mendekati definisi kata sempurna, karena sempurna hanya milik Allah SWT. Kita pun sebagai manusia yang diciptakan mempunyai akal dan pikiran pun, masih banyak memiliki kekurangan.
Namun, dibalik kekurangan itu pastinya ada beberapa kelebihan yang kita punya, jika kalian berkata diri kalian tidak mempunyai kelebihan satu pun, itu pemikiran yang salah. Pemikiran itulah yang menutup kalian untuk mengenali diri kalian sendiri lebih dalam. Ketika kalian sudah mengenali potensi apa yang pada diri kalian sendiri, tentunya kalian lah yang paling tahu apa yang harus kalian lakukan kedepannya.
Contoh lain misalnya sepasang kekasih, tak ada kekasih yang sempurna, pasti memliki kekurangan dan kelebihan, tergantung bagaimana pasangan kekasih tersebut membuat kelebihan dan kekurangan tidak menjadi alasan untuk tidak bersama Apalagi sebuah bisnis, bisnis yang diciptakan oleh pemikiran manusia, pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan juga, jadi apa saja? Yuk langsung aja baca dibawah ini.

Kelebihan adanya e-commerce

1. Bagi Pengelola Bisnis atau Perusahaan: Meningkatkan pangsa pasar bahkan sampai dengan keluar negeri, mengurangi biaya operasional perusahaan (biaya komunikasi, biaya pemasaran, biaya pengiriman dan lain-lain), menciptakan rantai pendapatan, membantu perusahaan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, meningkatkan waktu operasi perusahaan bahkan bisa beroperasi setiap hari 1×24 jam karena dikelola secara online, dan masih banyak lagi kelebihan lainnya.
2. Bagi Konsumen atau Pelanggan: Mempermudah konsumen dalam memilih produk yang ingin mereka beli, mempermudah konsumen dalam proses pembayaran, memberikan kenyamanan kepada konsumen karena barang yang dibelinya datang sendiri kehadapannya, memberikan lapak atau tempat bagi konsumen yang berjiwa berdagang untuk berjualan tanpa dipungut biaya apapun kecuali ia ingin meningkatkan kualiats tokonya dengan fitur-fitur yang tersedia, dalam pembelian atau penjualan oleh konsumen tidak terkendala batas waktu, dan lain-lain.

Kekurangan adanya e-commerce

1. Bagi Pengelola Bisnis atau Perusahaan: Perusahaan harus memiliki dana yang tinggi karena dalam pembuatan dan pengembangan memerlukan biaya yang tinggi atau mahal, tidak ada sistem yang sempurna pasti ada celah-celah yang menjadikan rawannya pencurian informasi akibat rentannya keamanan.
Sekali terjadi kasus penipuan online akan mengurangi kepercayaan konsumen, tidak menutup kemungkinan terjadi pengjiplakan ide dan perang harga antar perusahan yang sejenis, rawan terjadi kendala bandwith, internet yang masih belum merata untuk daerah yang berada di pedalaman dan lain-lain.
2. Bagi Konsumen atau Pelanggan: menjadikan diri konsumen menjadi lebih konsumtif, mengurangi interaksi dengan orang lain secara langsung, rawannya pencurian data dan informasi pribadi konsumen, rentan terjadi penipuan (scamming), saat melakukan komplain konsumen kerap mengalami kendala dari segi teknis maupun non teknis, dan masih banyak lagi kekurangan lainnya.

Menguntungkan atau merugikan dengan adanya e-commerce bagi diri kita sendiri sebagai konsumen?

Seperti yang telah dibahas diatas e-commerce memiliki banyak kekurangan tapi dibalik kekuarangan tersebut terdapat juga kelebihannya. Jadi, jika ditanya menguntungkan atau merugikan adanya e-commerce ini jawabannya adalah tergantung dari diri kalian sendiri, bagaimana kalian menggunakannya.
Menurut Kinay sih menguntungkan sebagai konsumen, kenapa? tidak semua dari kalian yang bertempat tinggal di kota-kota besar gaes, masih  banyak bertempat tinggal di desa yang jauh dari kota, mereka yang bertempat tinggal di kota saja mendapatkan banyak keuntungan apalagi yang jauh dari kota gaes, pasti sangat memudahkan mereka untuk membeli barang yang mereka inginkan tanpa harus datang secara langsung ke tokonya.
Dan juga e-commerce memberikan lapak atau tempat jualan bagi mereka yang ingin berjualan, tentunya ini memberikan keuntungan bagi mereka yang usahanya masih kecil atau menengah. Memang benar dengan adanya e-commerce ini kita dibuat seakan dipaksa ke jalur sikap konsumtif, malas, dan lain-lain. Tapi semua hal itu tergantung diri kita sendiri gaes bagaimana cara kita memanfaatkan e-commerce ini secara maksimal. Jadi, kesimpulannya menurut Kinay adanya e-commerce ini sangat menguntungkan bagi konsumen.
Oke , mungkin itu saja penjelasan tentang hujan dari Kinay. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya . Sedikit kata-kata mutiara dari Kinay.
“Ayo kita saling melengkapi, kamu menutupi kekuranganku, aku menutupi kekuranganmu, pasti kita akan menjadi tim yang hebat –  Kinay”.

Comments are closed.